Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari, menyatakan bahwa pihaknya tidak menyangka bahwa serangan tersebut akan mengakibatkan kebakaran hebat di kamp pengungsian warga sipil. Dia menyebut serangan tersebut sebagai suatu ketidaksengajaan, namun hal ini tentu saja menimbulkan pertanyaan terkait kewaspadaan dan pertanggung jawaban dari pihak Israel terhadap dampak serangan mereka.
Keputusan Amerika Serikat untuk tetap memasok senjata kepada Israel meskipun serangan yang dilancarkannya telah mengakibatkan korban sipil yang sangat banyak menimbulkan pertanyaan tentang tanggung jawab moral dan keputusan politik AS dalam konflik ini. Seiring dengan gelombang protes dan kritik dari berbagai pihak terhadap kebijakan AS terhadap Israel, maka diperlukan evaluasi mendalam terkait dampak dari dukungan AS terhadap Israel dalam konflik di Timur Tengah. Selain itu, pemerintahan AS juga diharapkan untuk mempertimbangkan ulang kebijakan persenjataan mereka terhadap Israel agar tidak turut ambil bagian dalam peristiwa-peristiwa tragis seperti serangan di Rafah yang menyebabkan banyak korban jiwa yang tak berdosa.