Pada Juli nanti, tercatat ada dua kandidat oposisi utama di Venezuela yang berhasil mencalonkan diri dalam pemilu. Meskipun awalnya mereka dihadang, Edmundo Gonzalez Urruti dan Manuel Rosales akhirnya diperbolehkan mendaftar pada hari terakhir penutupan.
Selain itu, AS juga telah mengangkat sebagian sanksi kepada rezim Presiden Venezuela Nicolas Maduro sejak November 2023, setelah adanya persetujuan dengan oposisi. Namun, rezim Maduro belakangan kembali ke arah otoritarianisme dan mempersulit oposisi untuk mencalonkan diri. Hal ini menunjukkan bahwa situasi politik di Venezuela masih rentan terhadap dinamika internal yang berpotensi memengaruhi proses pemilu.
Dilihat dari sisi ekonomi, industri minyak Venezuela merupakan salah satu sektor utama yang berpotensi terkena dampak sanksi dari AS. Sanksi terhadap industri minyak bisa berdampak signifikan pada perekonomian Venezuela dan juga pasar minyak global. Karena itu, mengadakan pemilu yang bebas dan adil tidak hanya memiliki implikasi politik, tetapi juga ekonomi yang perlu dipertimbangkan oleh pihak-pihak terkait di Venezuela.
Dari situasi ini, terlihat bahwa masalah pemilu di Venezuela bukan hanya menjadi perhatian negara-negara tetangga seperti AS, Brasil, dan Prancis, tetapi juga memiliki implikasi global. Kestabilan politik dan ekonomi Venezuela sangat berpengaruh terhadap kestabilan di Amerika Latin dan pasar minyak global. Oleh karena itu, penting bagi pihak-pihak terkait untuk mencari solusi yang mengutamakan kepentingan rakyat Venezuela dan stabilitas regional.