Konflik antara Israel dan Hizbullah telah berlangsung sejak tanggal 8 Oktober 2023, di mana Hizbullah menyebutnya sebagai "front dukungan" bagi warga Palestina di Gaza. Dalam konflik tersebut, lebih dari 41.400 orang, sebagian besar merupakan warga sipil, dilaporkan tewas akibat serangan brutal Israel di daerah kantong yang terkepung tersebut. Israel juga mengumumkan rencananya untuk memperluas perangnya terhadap Hizbullah dengan menyasar wilayah Lebanon secara lebih luas.
Serangkaian serangan mematikan yang dilakukan oleh Israel sejak Senin (23/9/2024) telah menewaskan hampir 500 orang, termasuk 50 anak-anak dan 95 wanita, dalam kurun waktu 24 jam. Menurut laporan New York Times, hal ini merupakan jumlah korban tewas harian terbesar dalam peperangan modern.
Caranya, hanya dari hasil serangan lintas batas sejak 8 Oktober 2023, menyebabkan warga Palestina di Gaza yang merupakan sasaran kelompok Lebanon, Hizbullah mengalami penderitaan yang luar biasa karena serangan brutal Israel. Dari serangan tersebut, sudah lebih dari 41.400 orang yang kehilangan nyawa, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil. Jumlah korban yang terus bertambah ini menjadi perhatian internasional, karena menunjukkan eskalasi kekerasan yang berkepanjangan dalam konflik di wilayah tersebut.
Selain itu, serangan yang dilakukan Israel telah menewaskan hampir 500 orang dalam kurun waktu 24 jam detik itu di mana 50 di antaranya adalah anak-anak dan 95 wanita. Hal ini merupakan jumlah korban tewas harian terbanyak dalam peperangan modern. Melihat semua kekerasan ini, memperluas konflik ke wilayah Lebanon bisa membawa dampak yang lebih luas dan berpotensi meningkatkan jumlah korban jiwa serta kerugian lainnya.
