Token Belum Bisa Dicairkan, Investor Misterius
World Liberty mengklaim telah mengumpulkan lebih dari 550 juta dolar AS (Rp 9,08 triliun) lewat penjualan token $WLF. Namun, token tersebut bersifat non-redeemable — tidak bisa diuangkan kembali — dan sebagian besar investor tidak diketahui identitasnya.
Tak hanya itu, perusahaan Abu Dhabi, MGX, juga berkomitmen menyuntik dana 2 miliar dolar AS (Rp 33 triliun) dalam bentuk stablecoin “USD1” yang akan digunakan untuk berinvestasi di Binance.
Konflik Kepentingan: Trump Untung dari Kebijakan yang Ia Buat Sendiri
Manuver Trump ini langsung menuai kritik dari kalangan etika dan politik. Virginia Canter, mantan penasihat etika Departemen Keuangan AS, menyebut tindakan Trump sangat rawan konflik kepentingan.
"Berbeda dengan presiden sebelumnya, Trump tidak melepaskan kepemilikan bisnisnya. Justru dia menggandakan investasinya," ujarnya.
Sejumlah Senator Demokrat, termasuk Elizabeth Warren dan Ron Wyden, telah mengirim surat resmi ke The Fed dan Kantor Pengawas Mata Uang. Mereka memperingatkan bahwa keterlibatan Trump dalam regulasi kripto berpotensi menciptakan risiko sistemik terhadap ekonomi nasional.
Pengawasan Melemah, Penyelidikan SEC Dihentikan
Seiring Trump memperluas jejak kriptonya, pengawasan justru melemah. Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menghentikan penyelidikan terhadap setidaknya 12 perusahaan kripto, termasuk kasus miliarder kripto Justin Sun, yang sebelumnya diselidiki karena dugaan penipuan sekuritas.