Beruntungnya, Cindy berhasil memanfaatkan situasi dengan cerdas. Dia berpura-pura menjalankan permintaan sopir tersebut namun pada saat bersamaan berhasil memberitahukan kejadian mengerikan yang dialaminya melalui pesan singkat kepada teman-temannya. Melalui bantuan dari teman-temannya, Cindy akhirnya berhasil melarikan diri dari ancaman penculikan dan pemerasan yang dialaminya.
Kejadian ini segera menjadi viral di media sosial dan menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan pengguna layanan transportasi online, terutama layanan Grab. Warga Jakarta pun mulai merasa waspada dan khawatir akan keselamatan mereka saat menggunakan layanan transportasi online.
Kasus ini pun menjadi sorotan masyarakat dan pihak berwenang, menyebabkan pihak Grab melakukan langkah-langkah preventif yang lebih ketat untuk memastikan keamanan pengguna layanan mereka. Sopir-sopir yang bekerja sama dengan Grab pun diharapkan lebih diperketat dalam proses seleksi dan evaluasi, sehingga kasus serupa tidak akan terulang kembali di masa yang akan datang.
Bagi masyarakat yang terbiasa menggunakan layanan transportasi online, kejadian ini menjadi pengingat bahwa keamanan tetap menjadi prioritas utama dalam melakukan perjalanan. Sebagai pengguna, penting untuk memastikan bahwa informasi dan rute perjalanan telah diverifikasi sebelum memasuki kendaraan. Selain itu, memberitahukan informasi perjalanan kepada orang terdekat juga merupakan tindakan pencegahan yang bijaksana.