Sebuah kejadian tragis terjadi di kota Semarang yang menggemparkan warga setempat. Seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tewas ditembak oleh anggota kepolisian setempat. Kejadian ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat serta pihak berwenang. Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, memaparkan pendapatnya mengenai dugaan kasus tersebut.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, menanggapi kasus dugaan siswa SMK di Semarang tewas karena ditembak polisi anggotanya. Menurut Irwan, anggotanya menembakkan senjata api (senpi) karena hendak melerai tawuran antara kelompok gangster atau kreak. Irwan mengakui bahwa memang anggotanya yang menembakkan senpi tersebut dalam kejadian tersebut.
Dugaan penembakan terhadap siswa SMK di Semarang oleh anggota kepolisian memicu polemik di tengah masyarakat. Banyak pihak, termasuk keluarga korban, menuntut kejelasan dan keadilan terkait peristiwa tragis tersebut. Polrestabes Semarang telah memberikan tanggapannya terkait kejadian tersebut.
Peristiwa itu terjadi di kawasan depan Perumahan Paramount Village, Jalan Simongan, Manyaran, Semarang Barat pada Minggu (24/11) sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu terjadi tawuran antar gangster, yakni Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok.
"Korban ini kebetulan dari Geng Tanggul Pojok yang terlibat dalam tawuran itu. Pada saat tawuran, datang anggota polisi dan berupaya melerai mereka. Lalu, ternyata anggota polisi (informasinya) mendapat penyerangan sehingga dilakukan tindakan tegas," ungkapnya, Senin (25/11).