Berdasarkan laporan yang diterima, tindak pidana pelecehan seksual tersebut terjadi ketika oknum guru tersebut membujuk korban untuk melakukan hubungan suami istri di sebuah hotel di kawasan Pantai Panjang Kota Bengkulu. Berdasarkan laporan yang diterima, kasus tersebut telah dilakukan oknum guru terhadap muridnya sebanyak tujuh kali dengan jangka waktu pada Januari hingga 14 Juni 2024.
Selain itu, regulasi dan aturan yang lebih ketat dalam menangani kasus pelecehan seksual di lingkungan sekolah pun sangat diperlukan. Penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku pelecehan seksual perlu diimplementasikan agar menjadi efek jera bagi pelaku lainnya. Dukungan psikologis dan konseling bagi korban pelecehan seksual juga harus menjadi perhatian utama bagi pihak sekolah dan pemerintah serta masyarakat.
Kasus pelecehan seksual terhadap siswi SMA di Bengkulu yang melibatkan modus dijanjikan nilai bagus ini harus dijadikan momentum untuk melakukan perubahan yang lebih baik dalam dunia pendidikan. Perlu adanya sinergi antara pihak sekolah, orangtua, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa. Pendidikan seksual yang komprehensif dan terpadu, serta penegakan hukum yang tegas, adalah langkah awal yang harus dilakukan untuk mencegah terulangnya kasus pelecehan seksual di masa depan. Peran semua pihak sangat diperlukan dalam melindungi anak-anak dan menjaga keamanan mereka di sekolah.