Kejadian ini lebih menyentuh lagi karena terungkap bahwa para korban sebelumnya telah dicekoki dengan minuman keras dan diancam agar tidak melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Ironisnya, dalam narasi video tersebut juga diungkapkan bahwa salah satu korban malah dinikahkan paksa setelah kejadian tersebut, sementara pihak desa dan kepala dusun tidak memberikan dukungan kepada korban untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Kasus pemerkosaan ini menunjukkan bahwa masih adanya ketidakpastian perlindungan hukum dan sosial bagi korban kekerasan seksual di masyarakat. Keresahan dan kegelisahan publik terhadap kasus-kasus serupa semakin mendesak pemerintah untuk memberikan perlindungan hukum dan upaya pencegahan yang lebih nyata bagi korban-korban kekerasan seksual.
Kasus ini seharusnya menjadi momentum bagi pemerintah, lembaga perlindungan hak asasi manusia, dan seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam memberikan perlindungan dan keadilan bagi para korban kekerasan seksual. Memberikan pendampingan psikologis, pendidikan kesehatan reproduksi, dan kesempatan untuk mengakses keadilan merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa para korban pemerkosaan mendapatkan perlakuan yang adil dan layak.