Selain itu, nasi juga ditemukan mengandung mikroplastik, terutama pada nasi instan. Sebuah studi dari University of Queensland menemukan bahwa untuk setiap 100 gram nasi yang dimakan orang, mereka mengonsumsi tiga hingga empat miligram plastik, dan angka ini bahkan melonjak hingga 13 miligram per sajian untuk nasi instan.
Untuk mengurangi konsumsi mikroplastik dari nasi, disarankan untuk mencuci beras terlebih dahulu sebelum dimasak. Tindakan ini juga membantu mengurangi arsenik, yang dapat terkandung dalam beras dalam jumlah tinggi.
Mikroplastik juga ditemukan dalam air minum dalam kemasan. Menurut sebuah studi pada Maret 2024, setiap liter air minum setara dengan dua botol air minum ukuran standar atau mengandung rata-rata 240.000 partikel plastik dari tujuh jenis plastik, termasuk nanoplastik. Temuan ini memberikan peringatan bagi konsumen untuk lebih selektif dalam memilih air minum dalam kemasan.
Efek dari mikroplastik terhadap kesehatan manusia juga menjadi perhatian utama. Kendati masih diperlukan penelitian lebih lanjut, namun sudah ditemukan bahwa mikroplastik telah ditemukan di paru-paru manusia, jaringan plasenta ibu dan janin, ASI manusia, dan darah manusia. Sebuah studi pada Maret 2024 menyebutkan bahwa orang dengan mikroplastik atau nanoplastik di arteri leher dua kali lebih mungkin mengalami serangan jantung, stroke, atau meninggal karena sebab apa pun selama tiga tahun ke depan dibandingkan orang yang tidak memilikinya.
Semua jenis protein mulai dari daging sapi, udang, dada ayam, hingga alternatif daging nabati telah terkontaminasi mikroplastik. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Environmental Research mengamati lebih dari 12 protein yang umum dikonsumsi. Udang yang dilapisi tepung roti diketahui mengandung plastik terkecil sejauh ini, dengan rata-rata lebih dari 300 potongan mikroplastik per sajian. Nugget nabati berada di urutan kedua, dengan kurang dari 100 potongan per sajian, diikuti oleh nugget ayam, stik ikan pollock, udang White Gulf yang diproses secara minimal, dan stik mirip ikan nabati. Sementara, protein yang paling sedikit terkontaminasi adalah dada ayam, diikuti oleh daging babi panggang dan tahu.