Teknik pengujian itu bekerja seperti uji kehamilan. Pada uji tersebut, air kemih seseorang diteteskan pada sepotong kertas yang dilapisi zat antibodi yang dapat mendeteksi bagian penanda.
Bila ditemukan bagian penanda, pada potongan kertas akan terlihat sebuah garis yang menunjukkan adanya jaringan kanker pada tubuh. Secara keseluruhan proses tersebut memakan waktu sekitar 1 jam.
Hasil penelitian itu dimuat di PNAS. Dalam artikel itu dijelaskan, potongan kertas uji tersebut dapat mendeteksi kanker usus dan penggumpalan darah (yang bisa menjadi sebuah tanda adanya masalah kardiovaskular) pada sekelompok sampel tikus percobaan.
Menurut Warren, mahasiswa jebolan Massachusetts Institute of Technology yang memimpin penelitian tersebut, mereka dapat mengembangkan biomarker sehingga mampu mendeteksi jenis kanker lainnya. Tim peneliti, dalam waktu dekat ini, berencana untuk memproduksi kertas uji secara besar-besaran sehingga dapat digunakan manusia. Uji kanker dengan menggunakan potongan kertas uji merupakan satu cara baru untuk mengatasi masalah deteksi dini kanker, demikian kata Lina Nilsson dari University of California, Berkeley.