Di Inggris, peminum alkohol biasa bersantai, minum di bawah sinar matahari tanpa pakaian ataupun krim kulit. Namun di balik kenyamanan menikmati waktu senggang itu, bahaya penyakit mengintai.
Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol bisa memicu kanker kulit melanoma. Kandungan kimiawi alkohol etanol dapat berubah menjadi asetaldehida setelah masuk ke tubuh. Senyawa itu dapat menjadikan kulit kita rentan ketika terkena paparan sinar ultraviolet.
Kesimpulan tersebut diyakini para peneliti yang tergabung dalam the British Journal of Dermatology. Menurut penelitian mereka, mengonsumsi alkohol berlebih dalam sehari dapat meningkatkan risiko kanker kulit hingga sebanyak lima kali lipat.
Tingkat bahaya dapat bertambah, bergantung pada jumlah kandungan etanol yang diminum. Semakin tinggi kandungan etanol, semakin berbahaya. Dalam sebuah penelitian diketahui, mengonsumsi alkohol secara rutin dapat meningkatkan risiko kanker sebesar 55%. Bagi peminum tipe moderat (dua kali sehari), tingkat bahaya yang mereka hadapi sebesar 18%. Peminum yang hanya sekali mengonsumsi dalam sehari hanya menghadapi risiko sebesar 10%.