Tampang.com | Sejak pandemi COVID-19, layanan telemedisin menjadi pilihan utama bagi banyak masyarakat Indonesia untuk berkonsultasi dengan dokter tanpa harus keluar rumah. Lewat aplikasi, cukup dari ponsel, pengguna bisa berbicara langsung dengan tenaga medis. Tapi apakah cara ini benar-benar efektif dan inklusif?
Lonjakan Pengguna Telemedisin Pasca Pandemi
Menurut laporan Kementerian Kesehatan, penggunaan aplikasi layanan medis online seperti Halodoc, Alodokter, dan SehatQ meningkat lebih dari 200% pada 2020–2023. Tren ini terus berlanjut seiring meningkatnya gaya hidup digital.
“Telemedisin memberi kemudahan luar biasa, terutama bagi pasien yang tinggal di kota besar dan memiliki mobilitas tinggi,” ujar dr. Rizal Hermawan, dokter telemedisin di salah satu platform nasional.
Akses Cepat, Tapi Tidak Selalu Merata
Meski praktis, layanan ini belum menjangkau semua kalangan secara merata. Masyarakat di daerah terpencil, yang memiliki akses internet terbatas atau kesulitan menggunakan teknologi, masih tertinggal.