Dokter Umum dan Spesialis Terbatas
Data Kemenkes per April 2025 menunjukkan bahwa rasio dokter umum di Puskesmas masih di bawah standar WHO. Beberapa Puskesmas bahkan hanya memiliki satu dokter yang harus menangani ratusan pasien setiap harinya. “Ada hari tertentu kami tidak bisa datang karena harus ikut pelatihan atau dinas luar,” ujar salah satu dokter Puskesmas di Jakarta.
Masalah Struktural dan Anggaran
Ombudsman RI menilai bahwa lemahnya pelayanan di Puskesmas seringkali terkait keterbatasan anggaran daerah, sistem distribusi logistik yang lambat, dan rendahnya insentif tenaga medis. Padahal, dengan beban kerja yang tinggi dan tuntutan pelayanan maksimal, sistem pendukung yang buruk akan makin memperparah kualitas layanan.
Solusi dan Perbaikan yang Mendesak
Perbaikan bisa dimulai dari digitalisasi sistem antrean, penambahan tenaga medis melalui skema penugasan berbasis insentif, hingga penguatan pasokan obat berbasis data real-time. Pemerintah daerah dan pusat perlu bekerja lebih sinkron agar Puskesmas bisa benar-benar menjadi tempat layanan kesehatan dasar yang adil dan terjangkau.