3. Ketidakmampuan untuk Memperbaiki Kerusakan
Saat ini, sebagian besar terapi yang tersedia hanya berfokus pada mengelola gejala dan memperlambat perkembangan penyakit, bukan memperbaiki kerusakan yang sudah terjadi. Obatobatan seperti inhibitor kolinesterase dapat membantu meningkatkan neurotransmitter tertentu di otak, tetapi tidak menghentikan kematian sel saraf.
4. Efektivitas Terapi Terbatas
Banyak terapi yang telah dicoba menunjukkan hasil yang tidak konsisten dalam uji klinis. Misalnya, beberapa obat baru yang menjanjikan telah gagal dalam uji klinis akhir, sementara obat yang sudah ada hanya memberikan manfaat yang terbatas.
5. Biaya dan Sumber Daya
Pengobatan Alzheimer memerlukan sumber daya yang signifikan, baik dari segi biaya medis maupun dukungan untuk perawatan jangka panjang. Keluarga dan sistem kesehatan sering kali menghadapi beban berat dalam merawat pasien Alzheimer, yang dapat menjadi tantangan tersendiri.
Upaya dan Terobosan Terkini
Meskipun belum ada obat untuk Alzheimer, ada beberapa kemajuan yang menjanjikan. Penelitian terbaru berfokus pada berbagai pendekatan, termasuk:
1. Terapi Genetik dan Sel
Terapi genetik dan penggunaan sel punca adalah area penelitian yang aktif. Tujuannya adalah untuk memperbaiki atau menggantikan selsel saraf yang rusak dan mengurangi efek penyakit.
2. Imunoterapi
Imunoterapi, yang bertujuan untuk mengurangi plak amiloid dengan menggunakan antibodi monoklonal, telah menunjukkan beberapa hasil positif dalam uji klinis. Terapi ini mencoba untuk merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengatasi akumulasi protein berbahaya di otak.
3. Penelitian Obat Baru
Peneliti terus mencari dan mengembangkan obatobatan baru yang dapat menargetkan berbagai aspek Alzheimer, termasuk mengurangi peradangan, meningkatkan kesehatan sel saraf, dan mengatasi faktor genetik risiko.