3. Waktu Pemberian Obat
Perhatikan frekuensi pemberian obat sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan. Paracetamol biasanya dapat diberikan setiap 46 jam, namun tidak boleh lebih dari 4 dosis dalam 24 jam. Ibuprofen biasanya dapat diberikan setiap 68 jam, dan tidak boleh lebih dari 3 dosis dalam 24 jam. Jangan berikan obat penurun demam pada bayi tanpa jeda waktu yang sesuai karena bisa menyebabkan overdosis.
4. Perhatikan Reaksi Alergi
Meskipun jarang, beberapa bayi mungkin mengalami reaksi alergi terhadap obat penurun demam. Gejala alergi dapat termasuk ruam, gatalgatal, pembengkakan, atau kesulitan bernapas. Jika bayi Anda menunjukkan tandatanda alergi setelah pemberian obat, segera hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter.
5. Kombinasi Obat
Hindari memberikan kombinasi paracetamol dan ibuprofen tanpa konsultasi dengan dokter. Meskipun kadangkadang dokter mungkin menyarankan kombinasi ini untuk kasus demam yang sangat tinggi, penting untuk mengikuti petunjuk medis dengan ketat untuk menghindari risiko overdosis atau efek samping.
6. TandaTanda Overdosis
Tandatanda overdosis obat penurun demam pada bayi dapat termasuk muntah, diare, kejang, atau penurunan kesadaran. Jika Anda mencurigai bayi Anda mengalami overdosis, segera bawa bayi ke rumah sakit atau hubungi pusat kontrol racun.
7. Konsultasi dengan Dokter
Sebelum memberikan obat penurun demam pada bayi, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Dokter dapat memberikan rekomendasi dosis yang tepat berdasarkan berat badan dan kondisi kesehatan bayi. Selain itu, jika demam bayi berlangsung lebih dari 3 hari atau disertai gejala serius seperti kesulitan bernapas atau kejang, segera cari pertolongan medis.