Temuan tersebut dipublikasikan di jurnal PNAS.
Tonjolan panjang dan tipis yang membantu sel kanker bergerak disebut filopodia. Mereka adalah perpanjangan dari seperangkat serat, yang dapat ditemukan di sekitar tepi sel.
Akhiran "-podia" (atau "-podium,") berasal dari bahasa Yunani dan berarti "sesuatu yang menyerupai kaki."
Intinya, lamellipodia dan filopodia adalah "kaki" kecil yang membantu sel sehat bergerak di dalam jaringan. Tapi pada sel kanker, lamellipodia dan filopodia diproduksi secara berlebihan.
Para peneliti menggunakan apa yang disebut nanorods, terbuat dari nanopartikel emas, untuk menghalangi kaki mungil ini.
Eksperimen mengungkapkan bahwa mengikat nanorods ke integrin menunda migrasi sel kanker.
Yang penting, metode ini menghindari sel sehat, yang bisa membuat terapi ini secara drastis kurang merusak bagi pasien yang menjalani perawatan kemoterapi yang beracun.
Pada tahap kedua percobaan tersebut, Prof. El-Sayed dan tim memanaskan nanopartikel emas dengan sinar inframerah dekat sinar inframerah. Ini secara efektif menghentikan migrasi sel-sel ganas.