Salah satu contoh makanan low-fat yang sebaiknya diwaspadai adalah produk susu rendah lemak atau skim. Pada susu rendah lemak, kandungan lemak alami telah dihilangkan dan kadang-kadang diganti dengan pemanis atau penambah rasa agar tetap enak diminum. Para peneliti menemukan bahwa susu rendah lemak cenderung kurang memberikan rasa kenyang, sehingga konsumen cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori dari sumber makanan lain.
Konsumsi makanan low-fat juga dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi tertentu dalam tubuh. Beberapa nutrisi penting seperti vitamin A, D, E, dan K memerlukan lemak untuk diserap dan digunakan oleh tubuh. Dengan mengurangi asupan lemak, kita bisa kekurangan nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh.
Meskipun demikian, bukan berarti kita harus menghindari makanan rendah lemak sama sekali. Ada beberapa makanan rendah lemak yang tetap sehat dan dapat menjadi pilihan, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak tinggi seperti ayam tanpa kulit, ikan, dan kedelai.
Dalam memilih makanan, penting untuk tidak hanya memperhatikan kandungan lemaknya saja, tetapi juga kandungan gula, garam, dan bahan tambahan lainnya. Makanan sehat adalah makanan yang seimbang dan mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Lebih dari itu, pola makan yang sehat juga seharusnya didukung dengan gaya hidup aktif dan berolahraga secara teratur.