Tampang.com | Kesehatan mental menjadi isu yang semakin penting di Indonesia, namun sayangnya sering kali terabaikan. Stigma seputar gangguan mental dan keterbatasan akses layanan kesehatan mental di banyak daerah membuat masyarakat merasa cemas dan enggan untuk mencari bantuan profesional. Padahal, gangguan mental dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan bahkan berpotensi menyebabkan dampak yang lebih besar jika tidak ditangani dengan tepat.
Stigma Seputar Kesehatan Mental yang Masih Terbawa
Di Indonesia, banyak orang masih memandang penyakit mental dengan stigma negatif. Mereka yang menderita gangguan mental sering kali dianggap lemah, aneh, atau bahkan dianggap tidak mampu berfungsi dalam masyarakat. Hal ini menyebabkan mereka yang membutuhkan bantuan merasa malu untuk mengakuinya atau mencari perawatan.
“Stigma terkait kesehatan mental sangat menghambat upaya kita untuk menciptakan masyarakat yang peduli dengan kesehatan jiwa. Banyak orang merasa takut atau malu untuk mencari bantuan karena khawatir dicap sebagai orang yang ‘gila’ atau ‘gila’,” ujar dr. Siti Aisyah, seorang psikolog klinis.
Kurangnya Akses Layanan Kesehatan Mental di Daerah Terpencil
Selain stigma, masalah besar lainnya adalah terbatasnya akses ke layanan kesehatan mental yang berkualitas, terutama di daerah-daerah terpencil. Banyak wilayah di Indonesia yang masih kekurangan tenaga profesional di bidang kesehatan mental, seperti psikolog dan psikiater, serta fasilitas yang memadai untuk menangani masalah kesehatan mental.