Sementara itu, kesehatan pendengaran juga menjadi perhatian yang tak kalah penting. Pendengaran yang menurun seiring bertambahnya usia, atau yang biasa disebut presbycusis, adalah hal yang umum terjadi. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh kerusakan sel-sel saraf di telinga dalam akibat penuaan atau paparan suara keras selama bertahun-tahun. Gejala awal yang sering muncul adalah kesulitan dalam mendengar suara-suara lembut atau membedakan suara dalam keramaian.
Selain itu, infeksi telinga berulang dan penumpukan lilin juga dapat berkontribusi terhadap masalah pendengaran. Untuk menjaga kesehatan pendengaran, menghindari paparan suara keras dan menggunakan earplug saat berada di lingkungan bising sangat dianjurkan. Mendengarkan musik dengan volume yang moderat juga merupakan salah satu langkah untuk melindungi pendengaran dari kerusakan lanjut.
Penting untuk tidak mengabaikan kesehatan mata dan pendengaran saat menuanya tubuh kita. Mengadopsi gaya hidup sehat termasuk berolahraga secara teratur, menjaga berat badan yang ideal, serta tidak merokok dapat membantu mengurangi risiko gangguan pada kedua indra ini. Selain itu, membatasi konsumsi alkohol dan menjaga tekanan darah juga turut berkontribusi pada kesehatan jangka panjang.
Pembaharuan informasi dan edukasi mengenai kesehatan mata dan pendengaran sangat diperlukan, bukan hanya untuk individu yang sudah berusia lanjut, tetapi juga bagi generasi yang lebih muda agar lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan indra ini sejak dini. Oleh karena itu, masyarakat perlu didorong untuk lebih aktif dalam mengikuti pemeriksaan rutin dan mendapatkan pengecekan yang tepat.
