Mengandung sejumlah besar tanin, kurma dikenal mampu membantu memperlancar proses kontraksi selama persalinan. Tanin adalah senyawa alami yang cukup efektif dalam merangsang kekuatan kontraksi otot rahim. Selain itu, kurma juga merupakan sumber kalori dan gula alami yang sangat dibutuhkan ibu hamil untuk mempertahankan energi selama proses persalinan. Energy yang cukup sangat diperlukan agar ibu memiliki stamina yang cukup saat menghadapi proses melahirkan yang mungkin berlangsung lama.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kurma dalam beberapa minggu terakhir masa kehamilan dapat berkontribusi pada percepatan dilatasi serviks, serta mengurangi kebutuhan untuk melakukan induksi persalinan. Dalam dunia medis, induksi persalinan sering dilakukan untuk membantu proses melahirkan, namun tidak jarang juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Penggunaan kurma sebagai makanan alami bisa menjadi alternatif yang lebih aman dan efektif.
Sebuah meta-analisis yang diterbitkan pada tahun 2011 menyimpulkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi kurma sebelum waktu persalinan cenderung memiliki durasi persalinan yang lebih singkat ketimbang mereka yang tidak mengonsumsinya. Walau demikian, peneliti juga mencatat bahwa kaitan ini masih perlu diteliti lebih lanjut untuk membuktikan efek dari kurma secara lebih pasti.
Studi lain yang dilakukan pada tahun 2017 melibatkan 154 ibu hamil yang mengonsumsi kurma. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ibu-ibu yang mengonsumsi kurma jauh dari kemungkinan mengalami induksi persalinan dibandingkan dengan kelompok ibu hamil yang tidak mengonsumsinya. Hal ini mengindikasikan bahwa kurma bisa menjadi pilihan yang baik untuk kesehatan selama kehamilan.