Dalam studi lain, diketahui pula bahwa makanan yang dikonsumsi pria memicu alergi sperma.
Di Inggris meneliti alergi sperma yang ditimbulkan karena kacang. Seorang wanita berusia 20 tahun memiliki alergi kacang mengalami reaksi gatal, pembengkakan vagina, sesak napas dan hampir pingsan, dimana pasangannya memakan 4-5 kacang Brazil sebelum berhubungan seksusl dengan sang wanita.
Dokter seringkali salah mendiagnosis alergi sperma sebagai infeksi atau vaginitis kronis. Keduanya berakibat sama: iritasi, gatal, dan rasa sakit saat berhubungan seksual. Namun, alergi sperma bisa dibedakan dengan dua cara. Pertama, gejala alergi hanya muncul saat aktivitas seksual dilakukan tanpa kondom. Kedua, dengan melakukan tes darah.
Namun, bahayanya tak ringan. Jika tetap “ngotot” melakukan aktivitas seksual, kematian bisa jadi risikonya. Masalah ini jadi lebih besar ketika penderita dan pasangannya ingin memiliki keturunan.