Tampang.com | Menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), jemaah haji Indonesia diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang tengah melanda Kota Makkah. Suhu udara dalam beberapa hari terakhir tercatat sangat tinggi, berkisar antara 42 hingga 46 derajat Celcius, dan diperkirakan akan terus meningkat seiring masuknya musim panas pada bulan Juni.
Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dr. M. Imran, menjelaskan bahwa saat ini lebih dari 71.000 jemaah asal Indonesia sudah berada di Makkah. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai sekitar 203.000 orang. Kombinasi antara cuaca panas dan kepadatan jemaah dinilai berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis bawaan.
Kasus ISPA dan Penyakit Kronis Meningkat
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 18 Mei 2025, tercatat 1.167 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di kalangan jemaah haji Indonesia. Penyakit ini menjadi yang paling sering ditemukan, disusul oleh hipertensi dan diabetes. Jika tidak ditangani dengan baik, ISPA bisa berkembang menjadi pneumonia—penyebab utama rawat inap di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit setempat.