Oleh karena itu, sebaiknya pemilihan jenis jamu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan individu. Ada baiknya berkonsultasi dengan ahli herbal atau praktisi kesehatan sebelum memutuskan jenis jamu yang akan dikonsumsi, terutama untuk mengatasi masalah kesehatan yang spesifik.
Terkait dengan cara penyajian jamu, terdapat aturan konsumsi yang sebaiknya diperhatikan. Misalnya, jamu pahit sebaiknya diminum dalam jumlah yang lebih terbatas dibandingkan dengan jamu manis, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti masalah lambung atau gangguan pencernaan.
Kebenaran asumsi bahwa jamu yang pahit khasiatnya lebih manjur dibanding jamu yang manis tidak dapat dipastikan secara mutlak. Faktor metode pembuatan, kualitas bahan, serta kecocokan dengan kondisi kesehatan individu juga memegang peranan yang signifikan dalam menentukan efektivitas jamu tersebut. Maka dari itu, penting bagi kita untuk memilih dan mengonsumsi jamu dengan bijak sesuai dengan kebutuhan tubuh dan dengan berbagai faktor lain yang perlu diperhatikan.