Tampang.com | Fenomena egg freezing atau pembekuan sel telur semakin populer di kalangan perempuan, termasuk kalangan selebritas. Salah satunya adalah aktris Luna Maya yang mengaku telah menjalani prosedur ini demi merencanakan kehamilan di masa depan. Meski menawarkan harapan besar, banyak yang bertanya-tanya: apakah kualitas sel telur akan menurun setelah dibekukan?
Untuk menjawabnya, simak penjelasan dari dokter spesialis kandungan berikut ini.
Apa Itu Egg Freezing dan Bagaimana Prosesnya?
Egg freezing atau oocyte cryopreservation adalah proses membekukan sel telur perempuan agar bisa digunakan di masa depan. Sel telur yang diambil akan dibekukan dalam nitrogen cair dengan suhu sangat rendah, yaitu -196 derajat Celsius.
Menurut dr. Yassin Yanuar Mohammad, SpOG, SubSpFer, MSc, tingkat keberhasilan dalam proses pengambilan sel telur bisa mencapai 100 persen. Namun, setelah dibekukan dan dicairkan kembali, tidak semua sel telur bertahan dalam kondisi optimal—sekitar 80–90 persen saja yang masih bisa digunakan.
Apakah Kualitas Sel Telur Menurun Setelah Dibekukan?
Meski sebagian besar sel telur dapat bertahan setelah dibekukan, bukan berarti kualitasnya tetap sama. Ketika dibuahi oleh sperma, hanya sekitar 70–80 persen sel telur yang mampu berkembang menjadi embrio. Ini disebabkan karena tidak semua sel telur memiliki kualitas baik sejak awal.