Bakteri ini kemudian dapat menempel di endotelium, yakni lapisan dalam pembuluh darah. Jika dinding pembuluh darah terganggu, risiko penyebaran infeksi ke seluruh tubuh pun meningkat drastis. Dalam kondisi ekstrem, hal ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi sistemik, gangguan organ vital, hingga kematian.
Jangan Abaikan Gusi Berdarah atau Bau Mulut Kronis
Gejala seperti gusi berdarah saat menyikat gigi atau bau mulut yang tak kunjung hilang bukanlah hal sepele. Ini bisa menjadi tanda awal adanya peradangan atau infeksi di area mulut. Banyak penderita penyakit gusi tidak sadar bahwa infeksi lokal ini bisa memiliki dampak sistemik.
Studi epidemiologis menunjukkan bahwa penderita penyakit gusi memiliki kemungkinan lebih besar mengalami penyakit jantung. Meskipun hubungan sebab-akibat langsung belum bisa dipastikan secara absolut, korelasi yang kuat tetap ada. Bahkan setelah faktor risiko lain seperti merokok, diabetes, dan pola makan buruk dikendalikan dalam analisis statistik, hubungan antara keduanya tetap terlihat signifikan.
Pola Hidup Modern dan Pengabaian Kesehatan Mulut
Gaya hidup cepat dan konsumsi makanan tinggi gula membuat masyarakat modern rentan terhadap masalah mulut dan gigi. Tak sedikit orang menunda ke dokter gigi karena takut, sibuk, atau merasa belum perlu. Sayangnya, penundaan ini bisa menyebabkan masalah yang awalnya ringan berubah menjadi infeksi kronis yang berdampak pada organ vital.
Kesadaran terhadap kebersihan mulut sering kali dikalahkan oleh kebiasaan buruk seperti malas menyikat gigi, tidak memakai benang gigi, atau jarang melakukan pemeriksaan rutin. Padahal, hanya dengan menyikat gigi dua kali sehari, flossing, dan kunjungan berkala ke dokter gigi, risiko infeksi mulut yang berujung pada komplikasi jantung bisa dikurangi secara signifikan.