Salah satu dampak paling nyata dari inner child terhadap kesehatan mental adalah pada bagaimana kita menjalani hubungan interpersonal. Misalnya, seseorang yang pernah mengalami penolakan atau pengabaian di masa kecilnya mungkin akan berjuang dengan rasa percayanya kepada orang lain. Perasaan tidak layak atau takut ditinggalkan dapat membuat orang tersebut menjauh dari hubungan yang lebih dekat, menciptakan lingkaran setan yang pada akhirnya merugikan kesehatan mental mereka.
Selain itu, inner child juga dapat memainkan peran penting dalam keputusan yang kita buat di usia dewasa. Seseorang yang sering merasa bahwa mereka tidak cukup baik atau tidak layak untuk mendapatkan hal-hal positif mungkin akan ragu untuk mencoba hal baru atau mengejar impian mereka. Dorongan dari inner child yang terluka ini bisa memengaruhi motivasi, keyakinan diri, dan bahkan kebahagiaan kita sehari-hari.
Untuk membantu memulihkan inner child dan meningkatkan kesehatan mental, diperlukan kesadaran dan pengertian yang dalam. Ada beberapa jalur yang dapat diambil, seperti terapi, meditasi, atau aktivitas kreatif yang dapat menghubungkan kembali kita dengan sisi anak-anak kita. Mengizinkan diri kita untuk merasakan dan mengekspresikan emosi yang mungkin terpendam selama bertahun-tahun adalah langkah awal yang penting. Praktik-praktik ini dapat membantu kita mendalami lebih dalam hubungan kita dengan inner child dan, pada gilirannya, memperbaiki kesehatan mental kita.