Selanjutnya, efek kebiasaan merokok juga terlihat pada sistem kekebalan tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa perokok cenderung mengalami penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh, yang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Rokok mengganggu kerja sel-sel imun, sehingga tubuh kesulitan menghadapi berbagai patogen. Akibatnya, perokok mungkin mengalami lebih banyak penyakit, seperti infeksi paru-paru, flu, dan infeksi saluran pernapasan lainnya.
Tak hanya itu, efek merokok juga dampak jangka panjangnya dapat terlihat pada kesehatan reproduksi. Pada pria, merokok dapat menyebabkan disfungsi ereksi dan mempengaruhi kualitas sperma. Sedangkan pada wanita, merokok bisa menurunkan kesuburan dan meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan. Wanita yang merokok saat hamil juga meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan beberapa masalah kesehatan lainnya pada bayi mereka.
Dari sisi estetika, kebiasaan merokok juga memberikan efek yang tidak diinginkan pada penampilan fisik. Asap rokok dapat menyebabkan penuaan dini kulit, dengan munculnya keriput dan warna kulit yang kusam. Selain itu, merokok dapat menyebabkan masalah gigi, seperti kerusakan gigi dan bau mulut. Perokok seringkali terlihat lebih tua dibandingkan dengan non-perokok karena dampak buruk ini pada kulit dan gigi.