3. Meningkatkan Beban Biaya Pengobatan
Tidak melakukan imunisasi pada bayi juga dapat meningkatkan beban biaya pengobatan bagi orang tua. Bayi yang terinfeksi penyakit-penyakit yang seharusnya dapat dicegah melalui imunisasi akan memerlukan perawatan medis intensif dan biaya pengobatan yang tinggi. Selain itu, orang tua juga akan kehilangan penghasilan karena harus merawat bayi yang sakit dan tidak dapat beraktivitas seperti biasa.
4. Risiko Terkena Komplikasi Medis yang Serius
Beberapa penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi memiliki risiko terjadinya komplikasi medis yang serius pada bayi. Misalnya, infeksi campak dapat menyebabkan pneumonia dan encephalitis, sedangkan infeksi polio dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen. Bayi yang tidak diimunisasi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi medis tersebut.
5. Menurunnya Kualitas Hidup
Bayi yang terinfeksi penyakit karena tidak diimunisasi dapat mengalami penurunan kualitas hidup. Mereka mungkin mengalami gangguan perkembangan fisik maupun mental akibat penyakit yang mereka derita, seperti kelumpuhan, gangguan pendengaran, atau gangguan kognitif. Hal ini akan berdampak pada kualitas hidup mereka di masa depan.
6. Meningkatkan Angka Kematian Bayi
Salah satu bahaya terbesar dari tidak melakukan imunisasi pada bayi adalah peningkatan angka kematian bayi akibat penyakit yang seharusnya dapat dicegah. Bayi yang belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat akan rentan terhadap berbagai penyakit yang dapat berakibat fatal. Hal ini dapat meningkatkan angka kematian bayi di berbagai daerah, terutama di wilayah yang tidak memiliki akses layanan kesehatan yang memadai.