Empat hari ke belakang di Bandung sedang ada demo angkot. Mereka menyuarakan aspirasinya dan tidak beroperasi (secara penuh). Nah, pagi tadi saya memutuskan untuk berangkat kerja menggunakan angkot. Ternyata angkot menuju ke kantor saya tetap beroperasi, walaupun tampak jika jumlahnya lebih sedikit. Saya juga sudah mengatur agar berangkat dari rumah lebih pagi dari biasanya. Pagi tadi, angkot yang saya naiki terhitung sepi. Hanya ada empat penumpang di situ dan salah satunya adalah saya. Namun syukurnya ketika ada penumpang yang turun, pasti ada juga penumpang yang naik. Untuk menuju ke kantor, saya harus menaiki dua angkot plus jalan kaki sekitar 7 menitan (saya sudah menghitung sebelumnya waktu yang harus ditempuh). Nah, dimulailah perjalanan tadi pagi, mencoba menyelami perasaan sopir angkot. Konon mereka menyuarakan aspirasinya karena menurut mereka pendapatan mereka menurun sejak ada kendaraan berbasis online.
Angkot pertama saya adalah angkot yang menuju ke Jalan Soekarno Hatta. Jalan raya besar ini, terhitung padat lancar tadi pagi. Saya tercegat beberapa kali lampu merah, namun lama perjalanan hingga menuju setengah perjalanan saya menuju kantor tak jauh beda jika saya menggunakan motor. Bedanya, di angkot saya bisa duduk manis sambil memperhatikan berbagai kesibukan pagi-pagi orang pergi bekerja, kuliah, ataupun sekolah. Saya berhenti di Jalan Soekarno Hatta karena harus berganti angkot. Saya pun turun di depan sebuah instansi yang berdekatan dengan sebuah sekolah. Beberapa waktu saya menunggu angkot ke-2, saya mulai resah. Saya menunggu hampir selama 10 menit, namun angkot tersebut tak kunjung datang juga. Akhirnya saya memutuskan untuk berjalan ke arah sebuah pusat perbelanjaan. Selidik-punya selidik, ternyata angkot yang saya tunggu tidak lewat jalur pinggir, tapi di ada di jalur tengah! Haduh, bagaimana ini? Saya pun memutuskan untuk berjalan lebih jauh agar bisa memberhentikan angkot di jalur pinggir. Setelah kurang lebih menunggu lagi selama 3 menitan, saya pun kemudian dapat duduk manis di angkot ke-2.