Pengujian skala kecil pada cyanobacteria ini menunjukkan bahwa mereka dapat menghasilkan 4 sampai 7 gram gula per liter biomassa (sampai 0,25 ons per galon per kuartal). Oleh karena itu, menanam sianobakteri untuk gula lebih efisien daripada menanam biomassa.
Penyaringan gula dari air adalah proses yang jauh lebih sederhana dan karena itu lebih murah daripada mengekstrak lipid dari massa alga dalam jumlah banyak. Gula lebih mudah diproses dibandingkan dengan biomassa, untuk diubah menjadi berbagai bahan kimia dan bahan bakar. Selanjutnya, cyanobacteria tidak memerlukan pupuk tambahan untuk membuat gula mereka. Penghematan biaya ini bisa membuat biofuel bersaing dengan minyak bumi.
Selain itu, tidak seperti ganggang sejati, cyanobacteria memiliki kemampuan luar biasa untuk "memperbaiki" nitrogen dari atmosfer, yang membantu menunjang pertumbuhannya. Ini berarti cyanobacteria secara harfiah dapat menarik pupuk mereka sendiri keluar dari udara, sehingga menghilangkan kebutuhan akan pupuk tambahan yang mahal.