Zodiak, yang dikenal luas sebagai sistem astrologi yang mengelompokkan orang berdasarkan tanggal lahir, memiliki sejarah panjang yang berakar dari peradaban kuno. Sistem ini telah berkembang dan disesuaikan selama berabad-abad, dari pengamatan bintang di Babilonia kuno hingga aplikasi modern dalam horoskop harian.
Asal Mula Zodiak di Babilonia Kuno
Zodiak bermula dari peradaban Babilonia sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi. Mereka adalah astronom dan astrolog pertama yang membagi langit menjadi bagian-bagian yang dikenal sebagai rasi bintang. Babilonia mengamati pergerakan matahari, bulan, dan planet-planet di sepanjang ekliptika, jalur yang tampak dilalui oleh matahari melintasi langit. Mereka membagi jalur ini menjadi 12 bagian yang sama, masing-masing mewakili satu zodiak. Setiap bagian dinamai berdasarkan rasi bintang yang dominan di bagian tersebut. Misalnya, Aries, Taurus, dan Gemini adalah beberapa di antaranya.
Pengaruh Yunani dan Romawi
Astrologi Babilonia kemudian diadopsi dan dimodifikasi oleh orang Yunani. Pada abad ke-4 sebelum Masehi, ilmuwan Yunani seperti Ptolemaeus memperkenalkan sistem zodiak yang lebih kompleks. Ptolemaeus, dalam karya terkenalnya "Tetrabiblos", menjelaskan dasar-dasar astrologi yang tetap digunakan hingga hari ini. Orang Romawi kemudian mengadopsi dan menyebarkan astrologi Yunani ke seluruh wilayah kekaisarannya.