Kau hina dina anakmu hanya karena ia tidak mau melakukan hal-hal yang engkau perintahkan.
Cobalah duduk dan merenungi apa saja yang telah engkau lakukan kepada anakmu.
Apakah engkau lebih sayang pada susu paling mahal yang tertumpah?
Anakmu pasti menyadari dan tahu ketika kemarahan itu selalu hadir di depan matanya.