Aung San Suu Kyi adalah seorang tokoh yang dikenal sebagai simbol perlawanan demokrasi di Myanmar. Lahir pada tanggal 19 Juni 1945 di Yangon, Myanmar, ia merupakan putri dari Jenderal Aung San, seorang pemimpin kemerdekaan nasional yang dihormati di Myanmar. Aung San Suu Kyi tumbuh dalam lingkungan yang dipenuhi oleh nilai-nilai demokrasi, kebebasan, dan perjuangan melawan penindasan.
Aung San Suu Kyi memulai perjalanan politiknya pada tahun 1988 ketika ia kembali ke Myanmar setelah belajar dan tinggal di luar negeri selama bertahun-tahun. Pada saat itu, negaranya dilanda oleh pemberontakan anti-penindasan dan tuntutan akan demokrasi. Suu Kyi dengan cepat menjadi seorang pemimpin dalam gerakan perlawanan dan mendirikan National League for Democracy (NLD), partai politik yang berkomitmen untuk memperjuangkan demokrasi di Myanmar.
Namun, perjuangan politik Aung San Suu Kyi tidak berjalan mulus. Pada tahun 1989, dia ditahan oleh rezim militer yang berkuasa atas tuduhan penghasutan dan konspirasi. Meskipun mendapat tekanan dan intimidasi, Suu Kyi tetap gigih dalam perjuangannya. Ia bahkan menolak penawaran untuk dibebaskan dengan syarat meninggalkan Myanmar, karena hal ini akan mengakhiri misinya untuk membela hak asasi manusia dan demokrasi di negaranya.