2. Saat ia patah hati karena putus sama pacar, ia harus menahan pedihnya sendiri. Dulu selagi ada ayah, patah hati terasa lebih mudah dilalui karena sebagian sakitnya akan terobati dengan cinta darinya yang tak pernah putus.
3. Saat ia merasa terlalu lemah untuk menghadapi kegilaan dunia ini sendirian, tak ada lagi sosok ayah yang siap pasang badan untuk melindungi.
4. Saat membayangkan tentang bahagianya pernikahan, ia harus menerimanya sepaket dengan kesedihan bahwa tangan ayah takkan bisa dicium untuk meminta restu.
5. Saat memikirkan masa-masa di mana anak-anaknya telah lahir kelak, mereka hanya bisa mendengar cerita tentang kehebatan sang kakek tanpa pernah bisa merasakan dimanja di pangkuannya.