Selain itu, semakin banyak perempuan yang menduduki posisi kepemimpinan di berbagai bidang, termasuk politik, bisnis, dan ilmu pengetahuan. Di Indonesia, kita dapat melihat peningkatan jumlah perempuan yang menjadi anggota parlemen, pemimpin perusahaan, dan tokoh berpengaruh di masyarakat.
Gerakan MeToo yang dimulai pada tahun 2017 adalah salah satu contoh bagaimana kesadaran akan kesetaraan gender telah meningkat secara global. Gerakan ini membuka mata dunia terhadap isu-isu pelecehan dan kekerasan seksual, serta memberikan suara kepada korban yang sebelumnya tidak terdengar.
Tantangan yang Masih Ada
Meskipun banyak kemajuan telah dicapai, masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai kesetaraan gender yang sejati. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan yang masih terjadi di banyak negara, termasuk Indonesia. Perempuan sering kali dibayar lebih rendah daripada laki-laki untuk pekerjaan yang sama atau setara.
Selain itu, kekerasan berbasis gender masih menjadi masalah besar. Banyak perempuan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, masih mengalami kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan bentuk-bentuk kekerasan lainnya. Upaya untuk mengakhiri kekerasan berbasis gender membutuhkan kerjasama antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan individu untuk menciptakan lingkungan yang aman dan adil bagi semua.
Di bidang politik, partisipasi perempuan masih perlu ditingkatkan. Meskipun ada peningkatan jumlah perempuan yang terlibat dalam politik, representasi perempuan dalam posisi pengambilan keputusan masih kurang. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang dibuat mencerminkan kebutuhan dan kepentingan semua anggota masyarakat.