Nah, kembali lagi ke pengalaman pagi tadi. Intinya pagi tadi saya terlambat memesan ojeg. Kira-kira lewat 15 menit dari biasanya. Ada kecewa, karena jika terlambat seperti itu, yang ada di benakku adalah orderanku tidak diambil oleh driver kocak favoritku. Dengan gontai, kupesan ojeg dan pasrah akan mendapat siapapun drivernya. Mengapa saat itu aku ingin pergi kerja diantar driver favorit, itu karena aku sedang butuh hiburan. Dan ajaibnya....aku mendapatkan driver kocak itu! Sungguh tak menyangka, karena itu lewat dari waktu biasa dan ia masih ada di daerah rumahku. Dari perjalanan sebelumnya, aku tahu bahwa ia setiap pagi memang ada di daerah sekitarku karena mengantar seorang anak yang sekolahnya tak jauh dari rumahku. Makanya ia yang sering mengambil orderanku.
Ah, intinya pagi tadi aku dibuat kaget sekaligus senang karena diantar kerja oleh driver favorit. Dan yang membuat takjub lagi adalah....Aku datang ke kantor tepat waktu! Padahal dari awal memesan ojeg, aku sudah berpikiran akan terlambat dan tidak mungkin mendapatkan driver favorit. Pelajaran pagi tadi adalah “Terlambat itu hanyalah satu kriteria yang dibuat oleh manusia.” Ketika di awal memesan ojek dan merasa terlambat. Ternyata hasilnya adalah aku tepat waktu! Tepat masuk kantor, diantar driver favorit pula! Baper di awal ternyata tidak beralasan. Karena yang memutuskan terlambat atau tidaknya kita dalam meraih sesuatu adalah Dia!