"Tapi," lanjutnya, "dengan adanya kemauan dan keterampilan, orang sering secara tidak tepat melihat emosi orang lain."
"Penelitian kami menunjukkan bahwa mengandalkan kombinasi isyarat vokal dan wajah, atau isyarat wajah semata, mungkin bukan strategi terbaik untuk mengenali emosi atau niat orang lain secara akurat," Dr. Kraus menambahkan.
Dia berspekulasi bahwa salah satu alasan mengapa temuan tersebut mungkin lebih sulit untuk menutupi isyarat vokal dibandingkan dengan yang visual. Studi telah menunjukkan, Dr. Kraus menjelaskan, bahwa ketika kita ingin menutupi keadaan internal kita, kita menggunakan isyarat wajah dan nonverbal, bukan kata-kata verbal.