Bank Sampah Sidaya menerima berbagai jenis sampah, antara lain botol kaca (warna hijau dan bening), tutup galon, botol oli, botol plastik bening bersih (tanpa tutup dan label), botol plastik bening kotor (dengan tutup dan label), botol plastik warna bersih (tanpa tutup dan label), botol plastik warna kotor (dengan tutup dan label), serta 22 jenis lainnya. Dengan berbagai jenis sampah yang diterima, Bank Sampah Sidaya memberikan peluang bagi masyarakat untuk lebih aktif dalam mengelola sampah serta memperoleh manfaat ekonomi dari pengumpulan dan penjualan sampah.
Pendampingan dari PT IMIP sangat berperan penting dalam kesuksesan Bank Sampah Sidaya. Head of CSR Department PT IMIP, Raden Tommy Adi Prayogo, mengungkapkan bahwa program edukasi sampah serta munculnya kepedulian sekelompok ibu-ibu di Desa Labota menjadi acuan lahirnya Bank Sampah Sidaya. PT IMIP ikut serta dalam penguatan kelembagaan Bank Sampah dengan mendukung operasional, tenaga ahli, dan pengelolaan yang efisien.
Menurut Raden Tommy, kehadiran Bank Sampah Sidaya tidak hanya menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Di samping itu, PT IMIP akan membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di 12 desa, di Kecamatan Bahodopi, untuk mengurangi banyaknya sampah di pemukiman warga. Upaya ini merupakan langkah konkrit yang diambil untuk mengurangi dampak negatif dari pertumbuhan industri terhadap lingkungan sekitar.