Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Psychology of Women Quarterly menemukan bahwa wanita cenderung lebih menghargai humor yang mendukung dan membangun, sementara pria lebih menerima humor yang kompetitif dan mengolok-olok. Namun, penelitian ini juga menunjukkan bahwa konteks sosial dan budaya memiliki pengaruh besar terhadap jenis humor yang disukai oleh masing-masing gender.
Peran Sosialisasi dan Budaya
Sosialisasi dan budaya memainkan peran besar dalam membentuk selera humor seseorang. Sejak kecil, anak-anak sering kali diajarkan tentang apa yang dianggap lucu dan tidak lucu oleh lingkungan mereka. Anak laki-laki mungkin lebih sering terdorong untuk menggunakan humor sebagai cara untuk menunjukkan kejantanan atau kekuatan, sementara anak perempuan mungkin diajarkan untuk menggunakan humor sebagai cara untuk meredakan ketegangan atau membangun hubungan.
Budaya juga memiliki pengaruh yang signifikan. Di beberapa budaya, humor kasar dan langsung mungkin lebih diterima, sementara di budaya lain, humor yang lebih halus dan cerdas mungkin lebih dihargai. Oleh karena itu, perbedaan humor antara pria dan wanita mungkin lebih berkaitan dengan bagaimana mereka dibesarkan dan lingkungan budaya mereka daripada dengan perbedaan biologis.