Dalam penelitiannya, para peneliti melibatkan responden dari kelompok siswa menengah pertama dan atas. Mereka menanyai mengenai depresi dan tentang teman terbaik mereka.
Hasilnya, secara keseluruhan, anak-anak yang teman-temannya menderita bad mood lebih cenderung melaporkan mood buruk mereka sendiri. Suasana hati mereka bahkan cenderung tidak membaik saat hal ini diingatkan lagi setelah enam bulan sampai satu tahun kemudian.
Sebaliknya, ketika para partisipan memiliki lebih banyak teman yang suasana hatinya bagus dan bahagia, suasana hati mereka cenderung membaik seiring berjalannya waktu.
Beberapa gejala yang terkait dengan ketidakberdayaan seperti depresi, kelelahan, dan kehilangan minat juga tampaknya mengikuti pola ini, atau oleh para ilmuwan disebut "penularan sosial."