Radio Tais pertama kali diintroduksi pada tahun 1929 dan hingga kini masih menjadi bagian rutinitas harian masyarakat Jepang. Dilakukan dengan intensitas rendah dan mempromosikan semangat persatuan di antara pesertanya, Radio Tais bisa menjadi cara yang bagus untuk memulai hari, baik untuk anak-anak di sekolah, pegawai kantor, atau para lansia di panti jompo. Gerakan-gerakannya yang mudah dilakukan juga memungkinkan para lansia, bahkan yang menggunakan kursi roda, untuk tetap berpartisipasi.
Selain Radio Tais, banyak warga lanjut usia di Jepang juga menggemari olahraga seperti yoga dan tai chi. Keberagaman pilihan aktivitas fisik ini menunjukkan bahwa pentingnya tetap aktif fisik dalam segala usia. Meskipun demikian, hal ini juga memunculkan pertanyaan mengenai bagaimana Indonesia dapat mengadopsi pola hidup sehat dari Jepang, khususnya dalam hal meningkatkan rata-rata umur penduduk.
Menurut data, penduduk Jepang memiliki rata-rata angka harapan hidup yang sangat tinggi, yakni mencapai 83,89 tahun, yang jauh di atas rata-rata global. Bahkan, banyak warga Jepang yang hidup hingga usia 100 tahun, terutama di Pulau Okinawa. Hal ini menjadi kontras jika dibandingkan dengan Indonesia yang memiliki rata-rata umur penduduk hanya mencapai 69,19 tahun. Dari data ini, dapat terlihat bahwa terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara kedua negara tersebut dalam hal harapan hidup penduduknya.
