Lion Shahab, seorang profesor psikologi kesehatan di UCL, menjelaskan bahwa perkiraan baru ini bertumpu pada analisis data yang lebih lengkap dan terperinci, jauh dari perkiraan sebelumnya yang didasarkan pada data individu pria.
Sejumlah peneliti juga menegaskan bahwa dampak merokok pada pemendekan harapan hidup hampir dua kali lipat dari perkiraan sebelumnya, menunjukkan urgensi untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya merokok.
Tidak hanya itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyoroti bahwa tembakau menjadi penyebab penyakit dan kematian yang paling dapat dicegah di seluruh dunia.
Setiap tahun, tembakau dikaitkan dengan 7,2 juta kematian, melebihi jumlah kematian akibat gabungan AIDS, malaria, dan tuberkulosis. Dampak buruk merokok tidak hanya terasa pada tingkat individu, tetapi juga berdampak global, mempengaruhi jumlah kematian yang dapat dicegah.
Tingginya angka perokok dewasa di seluruh dunia, yang diperkirakan mencapai 1,25 miliar, menjadi perhatian serius dalam upaya pencegahannya penyebaran bahaya merokok.