Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak bukan hanya sekadar hadir secara fisik, tetapi juga mencakup keterlibatan emosional yang signifikan. Menurut pakar psikologi dari Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Novi Poespita Candra, S.Psi., M.Si., Ph.D., kehadiran seorang ayah berpengaruh besar terhadap perkembangan psikososial anak. Hal ini terutama terlihat pada aspek kepercayaan diri dan keberanian mereka. Ayah yang terlibat aktif dalam kehidupan anaknya dapat membantu mengembangkan ketangguhan serta keberanian dalam mengambil risiko.
Novi menjelaskan bahwa interaksi aktif seperti berolahraga bersama atau berdiskusi mengenai nilai-nilai kehidupan memiliki peranan yang krusial dalam membentuk resiliensi anak. Hubungan yang hangat dan positif dengan ayah akan membuat seorang anak merasa lebih percaya diri dan berani menghadapi tantangan sosial yang ada di sekitarnya. Sebaliknya, anak-anak yang tumbuh tanpa adanya kedekatan emosional dengan ayah berisiko mengalami ketimpangan psikologis. Misalnya, anak laki-laki mungkin akan mengalami kesulitan dalam menjalin hubungan dengan teman-teman sejenis, sementara anak perempuan bisa mengalami kehilangan kepercayaan terhadap pria atau justru menjadi terlalu mudah mempercayai pria dewasa.