Pengaruh media sosial juga terlihat dalam meningkatnya konsumsi produk yang berhubungan dengan gaya hidup sehat atau kecantikan. Banyak merek memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk-produk tersebut dengan menggambarkannya sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan modern. Pengguna media sosial terpapar dengan foto-foto yang menampilkan produk-produk ini sebagai bagian dari rutinitas kecantikan atau kebugaran para influencer, yang membuat mereka tertarik untuk membeli produk tersebut untuk mencapai gaya hidup yang diidolakan.
Selain itu, media sosial juga meningkatkan konsumerisme melalui mekanisme seperti iklan yang disesuaikan dan rekomendasi produk berdasarkan perilaku penelusuran. Ketika seseorang mencari informasi tentang produk tertentu atau bahkan hanya mengobrol tentang hal itu, platform media sosial akan secara otomatis menyesuaikan iklan dan rekomendasi produk yang sesuai dengan minat dan perilaku pengguna. Hal ini membuat pengguna semakin tergoda untuk membeli produk yang ditawarkan, karena iklan tersebut muncul dengan tepat pada saat mereka sedang mempertimbangkan untuk membeli.
Namun, perlu diingat bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat membawa dampak negatif pada konsumerisme. Ketika seseorang terlalu terpapar dengan konten konsumtif atau terlalu sering terpancing untuk membeli produk, hal ini dapat menyebabkan perilaku konsumsi yang tidak terkontrol dan berpotensi mengganggu keuangan pribadi seseorang.