Sikap individualis merupakan sebuah pandangan hidup di mana seseorang cenderung fokus pada kepentingan pribadi, kemandirian, dan pencapaian personal. Seiring dengan perkembangan zaman, sikap individualis semakin mendominasi masyarakat, terutama di kalangan urban. Namun, dalam konteks kesehatan mental, sikap individualis dapat memiliki pengaruh yang kompleks dan bervariasi tergantung pada individu masing-masing.
Stres merupakan salah satu dampak dari sikap individualis yang berlebihan. Seseorang yang cenderung individualis mungkin merasa tekanan yang lebih besar dalam mencapai tujuan pribadi mereka. Mereka mungkin merasa perlu untuk selalu bersaing dan mencapai ekspektasi yang tinggi, baik dari diri sendiri maupun dari lingkungan sekitar. Hal ini dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.
Depresi juga dapat menjadi hasil dari sikap individualis yang ekstrem. Ketika seseorang terlalu fokus pada diri sendiri, mereka mungkin kehilangan rasa keterhubungan dan empati terhadap orang lain. Hal ini dapat menyebabkan perasaan kesepian, hampa, dan kurangnya dukungan sosial, yang semuanya merupakan faktor risiko untuk depresi. Selain itu, tekanan yang terus menerus dalam mencapai kesuksesan juga dapat memicu depresi pada individu yang cenderung individualis.