Emosi tertahan ini bisa berakibat fatal bagi kesehatan mental seseorang. Ketika kita merasa harus menyembunyikan perasaan yang sebenarnya, berlarut-larut dalam lelucon dan penampilan bahagia, itu bisa menyebabkan stres yang berkepanjangan dan bahkan depresi. Perasaan tidak mampu mengekspresikan diri bisa membuat seseorang merasa terasing atau terputus dari lingkungan sosialnya, meskipun pada kenyataannya mereka dikelilingi oleh orang-orang yang tampaknya merawat mereka. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bertolak belakang dengan penampilan luar yang bahagia, orang-orang dengan Sindrom Badut Modern sering kali mengalami kecemasan dan kesepian yang parah.
Kelelahan emosi ini tidak hanya menguras energi seseorang tetapi juga mengganggu hubungan interpersonal. Seseorang yang selalu mengandalkan humor untuk menutupi perasaan mereka bisa kehilangan kedekatan emosional dengan orang-orang terdekat, karena mereka tidak menunjukkan sisi vulnar mereka. Mereka mungkin merasa tidak ada yang benar-benar memahami apa yang mereka alami, dan pada akhirnya, kesepian akan semakin dalam.
Penting untuk mengingat bahwa mengeluarkan emosi dan berani terlihat rentan merupakan bagian penting dari kesehatan mental. Tidak ada yang salah dengan menggali perasaan yang lebih mendalam dan berbagi dengan orang lain, meskipun tampaknya menakutkan. Dengan membuka diri, kita tidak hanya memberi diri kita kesempatan untuk merasakan kelegaan, tetapi juga memberi dorongan bagi orang lain untuk melakukannya.