- Intoleransi Laktosa Sekunder: Terjadi akibat kerusakan pada usus halus yang mengurangi produksi laktase. Kerusakan ini bisa disebabkan oleh penyakit seperti penyakit celiac, penyakit Crohn, infeksi usus, atau setelah operasi pada usus halus. Kondisi ini bisa bersifat sementara atau permanen.
- Intoleransi Laktosa Kongenital (Bawaan): Sangat jarang terjadi, di mana bayi lahir tanpa kemampuan untuk memproduksi laktase sama sekali. Bayi dengan kondisi ini akan menunjukkan gejala parah segera setelah mengonsumsi ASI atau formula berbasis susu sapi.
- Intoleransi Laktosa Perkembangan: Terjadi pada bayi prematur karena sistem pencernaan mereka belum sepenuhnya berkembang. Kondisi ini biasanya membaik seiring waktu.
Bagaimana Cara Mengatasi Mules Setelah Minum Susu?
Jika kamu menduga mengalami intoleransi laktosa, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan:
- Kurangi Konsumsi Produk Susu: Ini adalah langkah paling jelas. Tidak berarti harus benar-benar menghindarinya, tapi coba kurangi porsinya. Beberapa orang mungkin bisa mentolerir sedikit laktosa.
- Pilih Produk Susu Rendah Laktosa atau Bebas Laktosa: Banyak merek kini menawarkan susu dan produk olahan susu (yogurt, keju) yang laktosanya sudah dipecah atau dihilangkan. Ini adalah alternatif yang sangat baik.
- Konsumsi Produk Fermentasi: Yogurt dan keju keras (seperti cheddar, parmesan) umumnya mengandung laktosa lebih sedikit karena proses fermentasi telah membantu memecah sebagian laktosa. Bakteri baik dalam yogurt juga dapat membantu pencernaan laktosa.
- Minum Susu Bersamaan dengan Makanan Lain: Mengonsumsi susu bersamaan dengan makanan padat dapat memperlambat proses pencernaan, memberi waktu lebih banyak bagi laktase untuk bekerja (jika ada).
- Gunakan Suplemen Enzim Laktase: Tersedia dalam bentuk tablet atau tetes, suplemen ini mengandung enzim laktase yang bisa kamu minum sebelum mengonsumsi produk susu. Ini membantu tubuhmu mencerna laktosa.