Penyebab Utama Mata Lelah di Era Digital
Faktor terbesar penyebab mata lelah hari ini adalah paparan layar digital yang intens. Rata-rata orang menghabiskan lebih dari tujuh jam sehari menatap layar, entah itu untuk bekerja, belajar, atau hiburan. Kondisi ini diperparah oleh beberapa hal spesifik:
- Cahaya Biru (Blue Light): Layar digital memancarkan cahaya biru berenergi tinggi. Paparan berlebihan terhadap cahaya ini tidak hanya memicu kelelahan mata, tetapi juga bisa mengganggu ritme tidur alami.
- Jarak Pandang yang Terlalu Dekat: Seringkali kita menatap layar ponsel atau tablet dengan jarak yang terlalu dekat, memaksa otot mata bekerja lebih keras.
- Cahaya Berlebih atau Kurang: Menggunakan gawai di ruangan yang terlalu terang (menyebabkan glare pada layar) atau terlalu gelap (membuat mata tegang) sama-sama buruk bagi kesehatan mata.
- Teks yang Terlalu Kecil: Membaca teks yang terlalu kecil memaksa mata untuk terus-menerus fokus dengan intensitas tinggi.
Meskipun faktor digital adalah penyebab dominan, mata lelah juga bisa disebabkan oleh kegiatan lain seperti membaca buku dalam waktu lama, menyetir di malam hari, atau melakukan pekerjaan yang membutuhkan fokus visual tinggi secara terus-menerus.
Dampak Mata Lelah yang Lebih Luas
Mata lelah bukan hanya soal pandangan kabur. Gejala lain yang sering menyertai dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, yaitu:
Sakit kepala atau pusing.
- Mata terasa kering, perih, gatal, atau berair.
- Leher dan bahu terasa kaku atau sakit akibat postur tubuh yang tidak benar saat menatap layar.
- Sensitivitas terhadap cahaya yang meningkat.
- Sulit tidur akibat paparan cahaya biru yang mengganggu produksi melatonin.