Menurut Caca, terlalu banyak mengonsumsi konten pengasuhan bisa membuat ibu merasa harus selalu menerapkan konsep gentle parenting dengan sempurna. “Kalau sampai marah, langsung merasa bersalah. Padahal, semua ibu punya cara dan kekuatan masing-masing,” lanjutnya.
Caca menegaskan bahwa setiap ibu memiliki gaya pengasuhan yang unik dan tidak ada satu metode yang mutlak cocok untuk semua anak. Karakter anak yang berbeda-beda juga membuat metode pengasuhan harus disesuaikan, misalnya dengan memadukan gentle parenting dan authoritative parenting.
Ia mengingatkan para ibu agar tidak merasa kecil hati jika gaya mengasuhnya berbeda dari yang populer di media sosial. “Jangan membandingkan diri dengan ibu lain, cukup jadi ibu terbaik bagi anak sendiri,” kata Caca mengakhiri.