Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita melihat bahwa anak-anak sangat aktif dalam bermain, sementara orang dewasa cenderung enggan untuk melakukannya. Padahal, bermain seharusnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, tanpa memandang usia. Namun, banyak faktor yang membuat orang dewasa tidak bermain seperti anak-anak.
Salah satu faktor utama adalah tuntutan pekerjaan dan tanggung jawab yang semakin besar seiring bertambahnya usia. Orang dewasa cenderung terjebak dalam rutinitas dan tuntutan pekerjaan yang membuat mereka kehilangan waktu dan energi untuk bermain. Seiring bertambahnya usia, tanggung jawab sosial, finansial, dan profesional seringkali mengalahkan kebutuhan untuk bermain.
Selain itu, persepsi masyarakat juga turut memengaruhi kebiasaan bermain orang dewasa. Bermain seringkali dianggap sebagai aktivitas yang kurang produktif dan hanya pantas dilakukan oleh anak-anak. Hal ini membuat orang dewasa merasa malu atau tidak pantas jika terlihat bermain seperti anak-anak. Perbedaan cita rasa dan minat antara anak-anak dan orang dewasa juga memengaruhi kecenderungan untuk bermain. Anak-anak cenderung menemukan kesenangan dan kegembiraan dalam bermain, sementara orang dewasa mungkin lebih memilih kegiatan lain yang dianggap lebih "dewasa" dan serius.
